Sunday, 18 August 2013

Musium Mulawarman


Saturday at the museum, hell yeah! Bukan untuk menjaga atau berpatroli malam, melainkan untuk berwisata ke salah satu museum yang ada di kota Tenggarong, Kalimantan Timur. Museum ini aslinya merupakan tempat tinggal Raja Kutai dan sekarang telah beralih fungsi. Kerjaan Kutai Kertanegara sendiri mempunyai maskot, jaaah maskot hahaha. Lambang dah lambang. YA! Gw memilih kata lambang. Kerajaan Kutai dilambangkan dengan sebuah sosok hewan yang dipercaya dulunya ada (menurut mereka yang meyakini). Sebelum gw pura-pura ga tau, gw berusaha buat mecahin pertanyaan yang tertera di bawah tu binatang. Inilah pertanyaanya pemirsa (sambil basa basi, bapak mau motor pak?)


Jawabannya adalah...

Lembuswana
Nama lambang Kerjaan Kutai tu lembuswana, bentuknya ya begitu deh, campur aduk. Tapi gpp, kita hidup di negeri penuh dengan cerita dan gw pastinya bangga, INDONESIA! Gw cerita masih sekitaran pekarangannya ya, belum masuk ke dalamnya. Setelah lembuswana, ada lagi dua patung yang ada di depan museum mulawarman, patung raja lagi naik perahu sama patung naga (kayanya naga, tapi pake mahkota)

Setelah puas dengan yang ada di depan, gw pun mulai masuk ke dalam museum. Museum Mulawarman itu ada apa aja sih? Ada benda-benda yang dulunya di pake oleh kesultanan kutai, trus ada guci zaman cina, koleksi mata uang zaman bahala, singasana raja dan permaisurinya, prastasti (tiruan), ulap doyo (hasil kerajinan suku dayak) dan masih banyak lagi.

Tidak jauh dari pintu masuk, langsung disambut sama singasana raja. Kalo diliat liat, sedikit mirip kerajaan melayu gitu. Terus gw jalan lagi, ga jauh dari singasana ada sebuah aula kecil yang disana ada patung yang sedang olah TKP (mencari emas). 


Gw lanjut ke ruangan mata uang zaman bahala, masih ada 1 Rupiah pak. Apa bener ya, pemerintah jadi memotong nilai mata uang lagi layaknya zaman Pak Karno. 1000 Rupih di potong dua, jadinya Patimura nya setengah-setengah. Trus disini tu ga cuman ada alat tukar dalam negeri tapi juga luar negeri. Setelah dari persegi panjang pengetahuan mata uang, gw lanjut lagi ke persegi pengetahuan lainnya, yaitu kumpulan kerajinan dari suku dayak.


Nah, lanjut ke sisi selanjutnya gw ke ruangan dengan kumpulan topeng, trus gw lanjut lagi ke kumpulan peninggalan pra sejarah gitu. Ternyata ni museum ga cuman satu lantai, karena sejatinya gw berada di lantai dua. Lalu, ada apa di lantai satu? "Ada keramik dan lain-lain pak" sahut Dinda antusias . Gw turun menyusuri tangga, lembab banget. Kaya ketek gw lembab. Hahahaha. Jalan terus, terus jalan, akhirnya gw keluar juga seraya itu adalah pintu keluar, emang pintu keluar, lalu dimana pintu keluar. Hahahaha. 


'Mengenal kebudayaan bangsa dapat menumbuhkan rasa cinta yang mendalam, terserah mau ke museum, menikmati alamnya, makanannya atau kebudayaanya semuanya sah-sah aja, asalkan semua merasa nyaman untuk memulai mencintai negeri ini tanpa paksaan"



Aldair, 10 Agustus 2013

1 comment:

  1. Wuihhhh al....kereeeennnnn euy
    PETUALANG SEJATI!!!!!

    ReplyDelete